
Dalam
suatu acara Gondang Gotilon (Pesta Panen Raya) biasaya Horja Bius akan
mengundang desa-desa lain untuk turut merayakan acara Gondang Gotilon
(Pesta Panen Raya) tersebut. Pada sore hari setelah acara ritual
(Pemujaan dan persembahan) selesai dilaksanakan Naposo Bulung
(Pemuda-Pemudi) yang diundang dari desa lain tersebut akan datang dengan
gondang yang penuh dengan hiasan dan gorga (ukiran batak) dengan maksud
untuk menarik perhatian para muda-mudi setempat (tempat dilaksanakannya
Gondang Gotilon (Pesta Panen Raya).
Gondang Gotilon (Pesta Panen Raya)


Berbagai
cara memuja Tuhan Yang Maha Esa akan kita lihat dari berbagai macam dan
jenis Tortor (Tarian Batak) dan penyampaian kata-kata umpasa kepada
Tuhan Yang Maha Esa oleh Horja Bius (Raja-raja Kampung) yang dipimpin
oleh seorang Datu Bolon (Dukun Agung).
Pada
Hos Niari (bahasa batak dari tengah hari) atau sekitar pukul 12.00 akan
dilaksanakan ritual terakhir yaitu mangalahat horbo (memotong kerbau)
untuk dipersembahkan sebagai persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Para
muda-mudi tersebut akan manortor dan martumba (menari-nari) dengan riang
gembira dari mulai sore hari hingga besok pagi. Kesempatan ini
dilakukan oleh muda-mudi dari desa lain untuk martandang (mencari jodoh)
Sumber : Disari dari berbagai sumber
Sumber : Disari dari berbagai sumber
0 Response to "Gondang Gotilon (Pesta Panen Raya) "
Post a Comment